repost.. no pic, susah aplud maklum pake jaringan 3 menit
Hari ini aku ingin membantu
korban kebakaran di Pasar Baru Pangkalan Bun, Kota Barat, Kalimantan Tengah. Menggabungkan
diri dengan anak-anak BEM FKIP Universitas Palangka Raya lainnya terjun ke
lapangan untuk penggalangan dana bagi para korban kebakaran.
Dimulai dari pukul delapan
pagi, aku ditemani Bang Jok pergi ke Bundaran Kecil kota Palangka Raya. Disana
sudah ada teman-teman dari Organisasi Mahasisiwa lainnya, kami menggabungkan
diri dengan mereka.
Terjun langsung ke lapangan
untuk meminta sumbanngan baru kali ini aku lakukan. Perasaan malu dan canggung
bercampur menjadi satu. Apalagi jika dihadapkan dengan orang-orang yang disaat
kita datangi menengok pun tidak mau. Padahal aku mendatangi dengan senyum yang
ikhlas dan sejuta harapan. Setidaknya mereka membalas senyum walau tidak mau
memberi sumbangan. Namun ada juga orang yang tanpa diminta pun, dia berinisitif
memanggil dan memberikan sumbangannya, sembari membalas senyum kita. Orang
seperti ini adalah tipe yang paling kusuka.
Belajar dari pengalaman hari
ini, aku menyadari begitu sulit untuk membuang rasa malu, terutama soal gengsi.
Melihat penjual asongan yang juga berlalu lalang bersama kami membuat diriku
begitu mensyukuri anugerah Tuhan kepadaku. Aku juga belajar bagaimana rasanya
menjadi seseorang yang meminta-minta, walau dalam konteks seperti yang
kulakukan saat ini adalah penggalangan dana. Tetap saja perasaan malu itu
begitu sulit untuk dibuang.
Ada seorang bapak yang saat
diminta sumbangannya berlagak belagu banget, pakai nanya-nanya kapan waktu
kejadian kebakaran tersebut. Aku yang tidak begitu mengikuti perkembangan
informasi hanya bisa menjawab,
“Saya tidak tahu pasti, pak. Kami hanya
membantu.”
Dengan muka masam dia menjawab, “Loh kok
kalian tidak tau. Harusnya sebagai orang yang seperti kalian tau dong.”
Walau aku tau maksud si bapak
adalah baik, namun aku merasa sedikit tersinggung. Jika tidak mau
menyumbangkan, ya sudah. Tidak perlu bertingkah belagu seperti itu. Sungguh
menyebalkan.
Itulah sekelumit pengalaman
aku di Palangka Raya hari ini. Selain menumbuhkan rasa sosial peduli sesama,
aku juga mencoba untuk menambahkan rasa pede dan membuang rasa pemalu, terutama
soal gengsi yang biasanya begitu lekat dengan anak muda.
Palangka Raya, 17 Juni 2013
Hi h. Saya baru tau alamat Blog ini saat berkunjung ke Blognya Mas Rawins. ehm ehm Itu foto mba yang aseli kah? Atau foto orang lain yang dipasang Mangap eh maaf saya cuma tanya Fotonya Cakep bangedsss Salam dari Blogger Pontianak
BalasHapusbaru bikin juga nih blog .salam kenal dari Palangkaraya ya kang Asep. poto aselinya mba rus lah itu hehee
HapusAku juga pernah merasakan seperti cerita mu teman. tapi jangan pernah takut untuk mencoba biar pun itu seperti kata-kata mu diatas "malu" tapi dari semua itu kita dapat pengalaman baru. tetap semangat sobat :D
BalasHapushee sip sob, pengalaman memang guru yg terbaik :)
Hapusmalu bertanya sesat di jalan kata orang