Cari Blog Ini

Jumat, 24 Januari 2020

Aku, Calon Pengantin Batak

Gambar ini hanya ilustrasi gaes hehee

saya rasa setiap orang yang akan melangsungkan pernikahan pasti merasa bahagia. Begitu juga dengan saya, sebentar lagi saya akan menjadi calon pengantin (hati ini berbunga-bunga). Si abang adalah orang Batak, bermarga Pasaribu. Kalau tidak aral melintang, pada bulan Maret 2020 ini kami akan melangsungkan pernikahan di Bona Pasogit (kampung halaman) calon suamiku. Kami sudah menganal lama, sejak tahun 2016. Pertemuan kami dibilang cukup unik, aku dan abang adalah seorang guru dan murid. Pekerjaanku sebagai instruktur komputer mempertemukan aku dan abang, yang waktu itu sebagai peserta kursus. Selama 3 tahun lebih, hampir 4 tahun kami saling mengenal pribadi masing-masing. Semoga apa yang kami rencanakan di berkati Tuhan. Amiin.

My Story in December 2020

Jembatan Penyeberangan dari Kampung ke ladang

sungai di bawah jembatan

pemandangan sungai di bawah jembatan

Tahun 2019 merupakan tahun yang penuh warna dalam kehidupanku. Terutama bulan Desember. Pada bulan ini saya dan abang pulang ke kampungku. Karena pada tahun sebelumnya saya tidak pulang, jadinya penghujung tahun 2019 ini menjadi keharusan bagiku untuk pulang. Ini merupakan kali kedua si abang ikut pulang. 

Dengan menggunakan sepeda motor, pada tanggal 22 Desember kami berdua berangkat sekitar jam 7 dari Kota Palangka Raya. Ditengah perjalanan kami sering ketiban hujan, maklum bulan desember masih musim penghujan. 

Sampai di Kota Muara Teweh sekitar jam 6 sore. Menginap 2 malam karena tidak ada taksi yang naik ke kampung. Tanggal 24 Desember kami naik ke kampung ikut taksi. Karena berangkat menjelang sore, sampai di Lampeong (Kacamatan) sekitar jam 10 malam. Datang ayah dan adikku Ira menjemput pakai sepeda motor menuju kampungku yang ditempuh sekitar 15 menit. Keesokan harinya pada tanggal 25 Desember saya dan abang mengikuti misa Natal di GKE Talenta Lampeong.

Saya di Baptis
Sehari sebelum tanggal 25 Desember saya ada memberitahu nenek untuk minta di Baptis pada tanggal 25. Namun karena terlalu kepepet waktunya sehingga disarankan untuk hari Minggu pada tanggal 29 Desember. Di depan Ibu Pendeta dan Jemaat GKE Talenta saya mengucapkan pengakuan iman dan di Baptis oleh Pendeta. Setelah selesai acara ibadah di gereja, nenek mengadakan acara ibadah dirumahnya untuk syukuran baptisanku dan acara syukuran om Tico.

Hari-hari di kampung begitu menyenangkan, ke ladang sudah tidak seperti dulu lagi harus lewat perahu, karena sudah dibangun jembatan bisa pakai sepeda motor dengan jarak tempuh sekitar 10 menit. Di ladang musim jagung, aku dan abang membantu menggerontol jagung untuk dijual, perkilonya 5 ribu. Pada tanggal 31 kami pulang, singgah dulu di Muara Teweh, pada keesokan hari 1 Januari 2020 kami ke Palangka Raya.