ikut perlombaan catur
Pengantar…
Palangkaraya sedang hujan, badan
juga agak meriyang, kepala sedikit puyeng. Setelah mencari makan malam di luar,
langsung ambil selimut, pasang head-set. Menyetel lagu dangdut. Bekas Pacar,
membangkitkan ingatanku tentang perayaan tujuh belasan tahun 2012 lalu. Inspirasi
deh buat nulis..
Suara sound system dari jauh terdengar sayup-sayup, semakin dekat semakin
jelas suara yang terdengar. Dalam rangka merayakan hari Ulang Tahun RI,
pemerintah kecamatan mengadakan acara ala kadarnya untuk menghibur dan
memeriahkan perayaan. Jarak kurang lebih 2 km dari kampungku kutempuh dengan
menggunakan motor malam-malam untuk menyaksikan hiburan malam.
Warga dari berbagai penjuru desa
Kecamatan Gunung Purei berbondong-bondong untuk menyaksikan acara ini. Garatis
dan langka adalah mungkin alasan kedua mereka datang (alasan pertama tentu saja
untuk ini adalah bentuk rasa nasionalisme). Warga yang haus akan hiburan begitu
antusias mengikuti serangkaian acara yang telah dikonsep oleh orang kecamatan.
Perayaan ini biasanya diisi dengan
berbagai macam perlombaan. Lomba di bidang olahraga seperti voli, sepak bola,
bulu tangkis, tenis meja, catur, dan sepak takraw. Lomba di bidang kesenian seperti
menyanyi lagu dangdut, lagu daerah, tari-tarian. Lomba kesenian biasanya
ditampilkan pada malam hari, dan lomba olahraga pada pagi dan sore hari.
Peserta lomba adalah perwakilan
dari masing-masing desa. Ini menjadi pertandingan yang bergengsi (menurutku
loh), karena membawa nama desa. Tak jarang pula pemerintah kecamatan mengundang
tim-tim yang berasal dari kecamatan tetanggga seperti kecamatan Teweh Timur
(Kal-Teng), dan dari provinsi tetangga, Kalimantan Timur terutama kabupaten
Kutai Barat yang secara administratif berbatasan dengan Kalimatan Tengah. Desa Tambaba
(Kal-Teng) adalah desa yang berbatasan lansung dengan kecamatan Bentian Besar
(Kal-Tim). Tak jarang pula, para biduan amatiran dari Kalimantan Timur diundang
untuk memeriahkan acara.
Semaraknya begitu terasa, terutama
bagi warga yang jarang sekali bertemu dengan sanak keluarga yang kebetulan
tidak tinggal satu kampung. Perayaan ini menjadi ajang betemu, terlebih bagi
muda mudi.
Bersyukur sekali untuk tahun ini
aku dapat pulang kampung untuk mengikuti sekaligus menyaksikan perayaan di
kecamatan ku ini. Sayang sekali gara-gara hape jadul plus ga ada kamera ga bisa
mengambil momen-momen meriah ini.
Kembali pada hiburan malam...
Lagu yang sedang dinyanyikan sang
biduan adalah Bekas Pacar, suara musik yang mengundang jempol bergoyang begitu
menggelitik.
Aku juga masih punya perasaan… sama
seperti dirimu..ingin cinta ingin kasih, ingin sayang… sama juga seperti dirimu…
tapi mengapa… tapi mengapa dirimu selalu memandangku sebagai musuh…. seakan kau
tak pernah mengenal diriku...
Aku juga masih punya perasaan… sama
seperti dirimu..ingin cinta ingin kasih, ingin sayang… sama juga seperti
dirimu..
Kalau sudah tak cinta, kalau sudah
tak sayang janganlah kau katakana pada semua orang… janganlah kau katakan pada
semua orang… tidak kah kau sadari biar jelek begini tetapi aku masih bekas
pacarmu juga… yang pernah kau cintai… yang pernah kau sayangi… biar sudah benci…
cukup di dalam hati
Terkenang waktu itu, seseorang yang
telah menjadi mantan hehee
#bekas_pacar (biar sudah benci
cukup di dalam hati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar