Melihat judul di atas, postingan ini bukanlah postingan yang membahas secara detail tentang perbedaan masakan Jawa dan Kalimantan. Tulisan ini bercerita tentang teman kuliah yang super segalanya deh... sebagai anak kos, masak bareng teman-teman adalah hal yang menyenangkan. Bukan apa-apa sih senangnya, bisa ngirit aja hehee (modus) kadanga-kadang hanya cukup iuran lima ribu rupiah udah bisa kenyang. Walau menu sederhana, namun berasa udah yang paling nikmat.
Nah mengenai proses masak-memasak, selalu ada cerita seru. Teman-teman yang dari Jawa kadang komplen kalau aku yang lagi masak. Entah itu masalah sambalnya lah, cara mengolahnya lah.Tapi gak apa-apa, sebagai warga negara yang memegang teguh prinsip Bhineka Tunggal Ika, kritikan dan saran selalu kuterima hehee.
Kebanyakan teman-temanku yang dari Jawa dalam mengolah makanan ada dua tahap, tahap yang pertama adalah proses merebus, tahap kedua terserah deh mau dimasakin apa yang penting sudah melewati proses pertama. Kalau saya sih langsung masak aja, ga banyak sambal ini dan itu, sukanya rasa yang orginal gitu deh. Hal itu kadang menuai protes dari mereka.
Pernah kami memasak daun singkong disantan, yang mengolah adalah teman-teman dari Jawa. Pertama-tama daun singkong direbus sampai layu, kemudian diiris dan diperas. "Hilang zat gizinya kalau digituan" kataku nyeletuk ditengah kegiatan pemerasan. "Kami mah selalu gini kalau masak daun singkong" kata temanku. Yowesss lahh... pas matang enak juga hehee.
Begitulah kami, kalau lagi masak-masak selalu saja berdebat tentang masakan. Kadang nyebelin juga. Tapi kalau sudah tahap eksekusi, semua sibuk dengan piring masing-masing hehee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar