Saat aku terakhir meninggalkan kos, ada perasaan sedih
seketika menghinggapi setangkup hati kecilku. Di sudut ruang, kenangan manisku
terukir bersama orang terkasih yang sudah tidak menginginkanku lagi. Kupandangi
sebuah foto tak berbingkai yang menjadi saksi aku pernah bersamanya. Perasaan
lain mengatakan aku harus memusnahkan itu semua. Kugunting menjadi bagian kecil
yang tidak berbentuk lagi. Harapanku seiring musnahnya kenangan terakhir yang
kusimpan, perasaan di hatiku dapat hilang tanpa bekas.
Saat kupandangi sudut ruangan itu, perasaan sedihku semakin
menjadi-jadi. Membentuk bulir-bulir bening yang mengalir di sudut mataku. Ya
Tuhan… kapan aku benar-benar sembuh dari perasaan terluka ini. Bahkan ketika
aku sudah dikenalkan pada sosok baru dalam hidupku, dia tetap menghantuiku. Aku
sadar dan bahkan sangat sadar aku tidak akan berharap kembali. Namun perasaan
sedih dan terluka itu selalu menyakiti pikiranku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar