Cari Blog Ini

Senin, 09 Desember 2013

Bekas Pacar

ikut perlombaan catur




Pengantar…
Palangkaraya sedang hujan, badan juga agak meriyang, kepala sedikit puyeng. Setelah mencari makan malam di luar, langsung ambil selimut, pasang head-set. Menyetel lagu dangdut. Bekas Pacar, membangkitkan ingatanku tentang perayaan tujuh belasan tahun 2012 lalu. Inspirasi deh buat nulis..

Suara sound system dari jauh terdengar sayup-sayup, semakin dekat semakin jelas suara yang terdengar. Dalam rangka merayakan hari Ulang Tahun RI, pemerintah kecamatan mengadakan acara ala kadarnya untuk menghibur dan memeriahkan perayaan. Jarak kurang lebih 2 km dari kampungku kutempuh dengan menggunakan motor malam-malam untuk menyaksikan hiburan malam.

Warga dari berbagai penjuru desa Kecamatan Gunung Purei berbondong-bondong untuk menyaksikan acara ini. Garatis dan langka adalah mungkin alasan kedua mereka datang (alasan pertama tentu saja untuk ini adalah bentuk rasa nasionalisme). Warga yang haus akan hiburan begitu antusias mengikuti serangkaian acara yang telah dikonsep oleh orang kecamatan. 

Perayaan ini biasanya diisi dengan berbagai macam perlombaan. Lomba di bidang olahraga seperti voli, sepak bola, bulu tangkis, tenis meja, catur, dan sepak takraw. Lomba di bidang kesenian seperti menyanyi lagu dangdut, lagu daerah, tari-tarian. Lomba kesenian biasanya ditampilkan pada malam hari, dan lomba olahraga pada pagi dan sore hari. 

Peserta lomba adalah perwakilan dari masing-masing desa. Ini menjadi pertandingan yang bergengsi (menurutku loh), karena membawa nama desa. Tak jarang pula pemerintah kecamatan mengundang tim-tim yang berasal dari kecamatan tetanggga seperti kecamatan Teweh Timur (Kal-Teng), dan dari provinsi tetangga, Kalimantan Timur terutama kabupaten Kutai Barat yang secara administratif berbatasan dengan Kalimatan Tengah. Desa Tambaba (Kal-Teng) adalah desa yang berbatasan lansung dengan kecamatan Bentian Besar (Kal-Tim). Tak jarang pula, para biduan amatiran dari Kalimantan Timur diundang untuk memeriahkan acara. 

Semaraknya begitu terasa, terutama bagi warga yang jarang sekali bertemu dengan sanak keluarga yang kebetulan tidak tinggal satu kampung. Perayaan ini menjadi ajang betemu, terlebih bagi muda mudi. 

Bersyukur sekali untuk tahun ini aku dapat pulang kampung untuk mengikuti sekaligus menyaksikan perayaan di kecamatan ku ini. Sayang sekali gara-gara hape jadul plus ga ada kamera ga bisa mengambil momen-momen meriah ini. 

Kembali pada hiburan malam...

Lagu yang sedang dinyanyikan sang biduan adalah Bekas Pacar, suara musik yang mengundang jempol bergoyang begitu menggelitik. 

Aku juga masih punya perasaan… sama seperti dirimu..ingin cinta ingin kasih, ingin sayang… sama juga seperti dirimu… tapi mengapa… tapi mengapa dirimu selalu memandangku sebagai musuh…. seakan kau tak pernah mengenal diriku...

Aku juga masih punya perasaan… sama seperti dirimu..ingin cinta ingin kasih, ingin sayang… sama juga seperti dirimu..

Kalau sudah tak cinta, kalau sudah tak sayang janganlah kau katakana pada semua orang… janganlah kau katakan pada semua orang… tidak kah kau sadari biar jelek begini tetapi aku masih bekas pacarmu juga… yang pernah kau cintai… yang pernah kau sayangi… biar sudah benci… cukup di dalam hati

Terkenang waktu itu, seseorang yang telah menjadi mantan hehee

#bekas_pacar (biar sudah benci cukup di dalam hati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar