Cari Blog Ini

Senin, 26 Desember 2016

Masakan Tewoyan Part 1

1. Luen Bongkeng
Luen artinya makanan berkuah, dan bongkeng artinya bagian belakang (punggung). Luen bongkeng adalah nama masakan yang berasal bahan utama babi (hutan/ ternak) yang diambil bagian punggungnya (tulang dan daging) dipotong-potong kemudian direbus. Bumbu yang digunakan biasanya sederhana sekali, bisa ditambah keto (fermentasi buah durian/ tempuyak), ansem kamal (asam jawa), daun kedondong jika ada, serai geprek, garam dan vetsin. Semua bahan direbus bersama daging sampai empuk. Rasanya segar sekali hehee

2. Tuna Ate
Tuna ate adalah hati babi yang dipanggang bumbunya hanya garam dan vetsin kemudian dimakan dengan sambal atau kecap. Ate artinya adalah hati dan tuna adalah panggang).
3. Tuna Korau
Tuna korau adalah bagian rusuk babi yang dipanggang sama seperti tuna ate, tuna korau juga dimakan dengan sambal dan kecap. 
Maaf ga ada foto hehee tunggu pulang kampung deh fotonya diusahakan.

Berburu dalam Dayak Taboyan/Tewoyan

Di Kalimantan mungkin cara-cara yang dijelaskan nanti sama saja, hanya cara penyebutan yang berbeda-beda.  Tapi kali ini saya ingin berbagi istilah-istilah berburu yang digunakan dalam bahasa Dayak Taboyan.

Ada lima jenis berburu dihutan dalam istilah Dayak Taboyan (bersumber dari pengamatan penulis sendiri). Jika ada yang kurang mohon dikoreksi.

- Nyuar; nyuar yaitu kegiatan berburu pada malam hari, dibantu dengan lampu minyak yang memakai semprong/semprung yang dikasih kap berfungsi sebagai cermin cekung agar cahaya dari lampu minya bisa diarahkan ke satu titik tidak menyebar kemana-mana. senjata yang digunakan untuk nyuar ini kalau di darat biasanya menggunakan senapan laras panjang atau senapan angin. 

- Ngasu; yaitu kegiatan berburu pada siang hari dibantu oleh anjing-anjing peliharaan senjata yang dipakai biasanya tombak. Dibantu oleh anjing-anjing untuk mencari hewan buruan lalu dibantu oleh tuannya untuk menombak hewan buruan.

-Ngejipah; ngejipah berasal dari kata jipah yang berarti suatu jebakan yang ujungnya diberi bambu runcing kalau diinjak hewan buruan maka hewan tersebut akan tewas terkena bambu runcing tersebut (ohh seram).

-Nyensuruk; nyensuruk berasal dari kata suruk yang berarti mengiikat atau menjerat. Suruk juga jebakan namun bedanya dengan jipah,  hewan yang menginjak jebakan ini akan terikat salah satu kakinya.

-Ngejaring; ngejaring berasal dari kata jaring (jaring yang berasal dari tali-tali bukan nilon). Ngejaring ini dilakukan oleh beberapa orang dengan saling berteriak bersahut-sahutan dihutan sambil menuju tempat mengikat jaring. Hewan yang mendengar suara teriakan akan pergi ke tempat yang ada jaring sehingga memudahkan pemburu untuk membunuh si hewan buruan.