|
Jembatan Penyeberangan dari Kampung ke ladang |
|
sungai di bawah jembatan |
|
pemandangan sungai di bawah jembatan |
Tahun 2019 merupakan
tahun yang penuh warna dalam kehidupanku. Terutama bulan Desember. Pada bulan
ini saya dan abang pulang ke kampungku. Karena pada tahun sebelumnya saya tidak
pulang, jadinya penghujung tahun 2019 ini menjadi keharusan bagiku untuk pulang.
Ini merupakan kali kedua si abang ikut pulang.
Dengan menggunakan
sepeda motor, pada tanggal 22 Desember kami berdua berangkat sekitar jam 7 dari
Kota Palangka Raya. Ditengah perjalanan kami sering ketiban hujan, maklum bulan
desember masih musim penghujan.
Sampai di Kota Muara
Teweh sekitar jam 6 sore. Menginap 2 malam karena tidak ada taksi yang naik ke kampung.
Tanggal 24 Desember kami naik ke kampung ikut taksi. Karena berangkat menjelang
sore, sampai di Lampeong (Kacamatan) sekitar jam 10 malam. Datang ayah dan
adikku Ira menjemput pakai sepeda motor menuju kampungku yang ditempuh sekitar
15 menit. Keesokan harinya pada tanggal 25 Desember saya dan abang mengikuti
misa Natal di GKE Talenta Lampeong.
Saya di Baptis
Sehari sebelum tanggal
25 Desember saya ada memberitahu nenek untuk minta di Baptis pada tanggal 25. Namun
karena terlalu kepepet waktunya sehingga disarankan untuk hari Minggu pada
tanggal 29 Desember. Di depan Ibu Pendeta dan Jemaat GKE Talenta saya
mengucapkan pengakuan iman dan di Baptis oleh Pendeta. Setelah selesai acara
ibadah di gereja, nenek mengadakan acara ibadah dirumahnya untuk syukuran
baptisanku dan acara syukuran om Tico.
Hari-hari di kampung
begitu menyenangkan, ke ladang sudah tidak seperti dulu lagi harus lewat
perahu, karena sudah dibangun jembatan bisa pakai sepeda motor dengan jarak
tempuh sekitar 10 menit. Di ladang musim jagung, aku dan abang membantu menggerontol
jagung untuk dijual, perkilonya 5 ribu. Pada tanggal 31 kami pulang, singgah dulu di Muara Teweh, pada keesokan hari 1 Januari 2020 kami ke Palangka Raya.