Sering dengar mitos bahwa ketika pacaran memberi barang
terutama baju kepada pasangan akan tidak lama lagi putus. Namanya juga mitos,
ada yang percaya dan ada yang nggak. Kucoba meneliti mitos ini. Pada hari
Valentine kemaren aku sengaja membeli baju untuk seseorang. Ketika aku akan
memberi, si dia malah tidak memberikan respon positif (walau pada akhirnya
positif juga). Wajahnya menggambarkan raut ketidaksenangan terhadap apa yang
kulakukan.
“Semoga hubungan kita langgeng, yak..” selorohnya. Aku hanya
diam dan berusaha untuk menyimpulkan dari mitos tersebut di atas. “Kamu percaya
jika dikasih baju akan putus..?” Tanyaku. Sepertinya pikiran si dia telah
teracuni dengan mitos di atas. Bahkan ketika itu juga dia menunjukkan sikap
percaya mitos tersebut dengan mengucapkan kalimat semoga langgeng di atas. Tapi..entahlah,
aku hanya berkesimpulan sendiri tentang hal ini.
Kembali pada penelitian..
Walau masih hanya sekedar hipotesis, namun memuat sedikit
kesimpulan. Bahwa bukan pemberianlah yang menyebabkan semua hal buruk terjadi
ketika menjalin hubungan. Suasana hatilah yang sangat berperan. Seperti pada
kasus di atas, aku yang dengan semangat dan penuh cinta dalam memberi, menerima
respon yang di luar dugaan tentu merasa kecewa dan sakit hati. Hanya kata “percuma”
yang ada dipikiran. Percuma melakukan semua itu. Hal inilah yang membuat
hubungan menjadi renggang.
#Coba saja ditanggapi dengan sikap positif, tentu di lain
pihak akan merasa dihargai.