Cari Blog Ini

Jumat, 03 Januari 2014

Selembar Kata di Januari



 rewrite

Udara pagi begitu dingin. Saat ini aku tengah berada di ruang tengah rumah kami di kampung. Melewatkan malam tahun baru dengan bersembahyang kamudian tertidur. Jauh dari hiruk pikuk orang banyak, tidak ada kembang api, juga tidak ada acara bakar-bakaran. Yang ada hanyalah acara tidur-tiduran.

Saatku mengecek hape, ada tujuh orang mengucapkan selamat tahun baru padaku, tidak buruk. Meskipun tanpa seseorang yang special mengucapkannya secara khusus padaku.

Selamat tahun baru 01 Januari 2014. Kenangan masa lalu bukanlah untuk dilupakan dan bukan juga untuk terus diingat, tetapi untuk dievaluasi dan dipelajari agar ke depannya tidak terjadi demikian ataupun harus terjadi demikian kerena sesuai dengan kehendak kita. 

Tiada kehidupan yang berjalan dengan sendirinya tanpa ada yang mengatur dan mengendalikan, kesehatan, rejeki, umur panjang, dan cinta itu semua Tuhan yang mengatur dan memberikan pada kita. Tuhan memberikan banyak pilihan, tinggal kepada kita akan mengambil pilihan yang mana. Baik buruknya suatu pilihan itu resiko masing-masing, toh kita sudah diberikan kebebasan untuk memilih.

Tidak seorang pun pula yang dapat membatasi harapan seseorang. Harapan terbesarku pada tahun 2014 ini adalah semoga kebun cokelat kami menghasilkan banyak panen, kuliahku lancar, serta keluargaku diberikan kesehatan serta umur panjang. Masalah cinta aku tidak begitu memusingkannya, aku percaya pada nasehat ibu yang mengatakan jika kamu berhasil kelak, maka akan banyak pemuda yang antri untuk memilikimu. Kata antri di sini membuat aku berpikir, bahwa apa yang akan aku lakukan kelak terkait cinta adalah bagaimana aku dapat memilih calon suami yang tepat untukku. Jadi yang kulakukan adalah mempelajari seperti apa orang cocok denganku sehingga jika tiba saatnya nanti, dapat kugunakan untuk memilih dengan benar. Bukan asal-asalan.

Manusia juga tidak luput dari salah, khilaf dan dosa baik yang secara sengaja atau pun tidak sengaja. Tiada manusia yang sempurna, begitulah pepatah mengatakan. Jika menengok kembali ke belakang, begitu banyak kesalahan-kesalahan dan dosa yang diperbuat. Baik itu kemalasan, membangkang, menuruti hawa nafsu, kata-kata serta pikiran yang tidak patut untuk diucapkan atau pun sekedar untuk dipikirkan. Kata maaf dan ampun adalah kata yang menurut sebagian orang dapat mengubah keadaan, penghapus kesalahan. Maka dari itu kugunakan kata maaf untuk orang-orang di muka bumi ini, serta kata ampun untuk sang Maha Mengetahui. Semoga sudi kiranya membangun relasi yang baru dengan harapan dapat saling membaikkan.

Di penghujung kata, aku mengucapkan selamat Tahun Baru 2014. Semoga menjadi pribadi baru yang lebih baik dari pribadi sebelumnya. 


Muara Mea, 01 Januari 2014 (05.24 am)

2 komentar:

  1. nah gitu dong semangat di awal taun...

    malem taun baru kemaren teman teman ngajak ke teweh. tapi berhubung yang lain bawa pasangan aku ga jadi deh. mana enak jadi obat nyamuk... :D

    eh itu alamat yang difollow kok salah semua sih?
    yang bener blog.rawins.com heheh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaa iya tuh jadi malu. mau ngapus tapi gaptek kemaren (sampai hari ini).. dan akhirnya diliat yg punya blog hahaa

      iya sip2..emang harus semangat :)

      aku juga nda ke teweh, tapi stay chun di kampung hee
      selamat taun baru ea, walau udah telat :D

      Hapus