Cari Blog Ini

Senin, 26 Desember 2016

Berburu dalam Dayak Taboyan/Tewoyan

Di Kalimantan mungkin cara-cara yang dijelaskan nanti sama saja, hanya cara penyebutan yang berbeda-beda.  Tapi kali ini saya ingin berbagi istilah-istilah berburu yang digunakan dalam bahasa Dayak Taboyan.

Ada lima jenis berburu dihutan dalam istilah Dayak Taboyan (bersumber dari pengamatan penulis sendiri). Jika ada yang kurang mohon dikoreksi.

- Nyuar; nyuar yaitu kegiatan berburu pada malam hari, dibantu dengan lampu minyak yang memakai semprong/semprung yang dikasih kap berfungsi sebagai cermin cekung agar cahaya dari lampu minya bisa diarahkan ke satu titik tidak menyebar kemana-mana. senjata yang digunakan untuk nyuar ini kalau di darat biasanya menggunakan senapan laras panjang atau senapan angin. 

- Ngasu; yaitu kegiatan berburu pada siang hari dibantu oleh anjing-anjing peliharaan senjata yang dipakai biasanya tombak. Dibantu oleh anjing-anjing untuk mencari hewan buruan lalu dibantu oleh tuannya untuk menombak hewan buruan.

-Ngejipah; ngejipah berasal dari kata jipah yang berarti suatu jebakan yang ujungnya diberi bambu runcing kalau diinjak hewan buruan maka hewan tersebut akan tewas terkena bambu runcing tersebut (ohh seram).

-Nyensuruk; nyensuruk berasal dari kata suruk yang berarti mengiikat atau menjerat. Suruk juga jebakan namun bedanya dengan jipah,  hewan yang menginjak jebakan ini akan terikat salah satu kakinya.

-Ngejaring; ngejaring berasal dari kata jaring (jaring yang berasal dari tali-tali bukan nilon). Ngejaring ini dilakukan oleh beberapa orang dengan saling berteriak bersahut-sahutan dihutan sambil menuju tempat mengikat jaring. Hewan yang mendengar suara teriakan akan pergi ke tempat yang ada jaring sehingga memudahkan pemburu untuk membunuh si hewan buruan.

2 komentar: